Quality
Control (QC)
Suatu perusahaan dapat
menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal masing-masing dan
mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua
pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur
yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality
Control.
Setiap organisasi yang menerapkan
Quality Control (QC) harus memiliki Pedoman Kualitas yang biasanya disebut
dengan Quality Manual. Quality Manual tersebut akan memberikan panduan kualitas
ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan demikian, setiap individu dalam
organisasi menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sesuai
dengan yang disebutkan dalam Quality Manual.
Pada dasarnya, Quality Control ini
berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian Kualitas atau Quality Control
adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas
dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang
ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan
yang sesuai.
Tugas Quality Control Engineer di Proyek :
- - melaksanakan
inspeksi (material, alat, pekerjaan)
- - memeriksa
dokumen sertifikasi (material, alat, tenaga kerja)
- - menyaksikan
pelaksanaan dan menganalisa hasil pengujian (material, pekerjaan)
Output Quality Control :
- - penerimaan
(accepted)
- - perbaikan
(repair)
- - pengerjaan
ulang (rework)
- - pencegahan
dan peningkatan (preventive & corrective action)
Teknik
dan Alat yang digunakan Quality Control (QC)
Terdapat tiga teknik Quality
Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan manufakturing yaitu Inspeksi
(Inspection), pengambilan sample secara statistik (Statistical Sampling) dan
Tujuh alat pengendalian kualitas (QC Seven Tools).
Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk
yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai
dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.
Statistical Sampling adalah memilih sejumlah
unit/produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali
dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak
terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.
QC
Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control
Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart.
Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuai dan
kecacatan pada produk.
Quality
Assurance (QA)
Quality Assurance (QA) atau jika
diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah “Penjaminan Kualitas”.
Istilah “Assurance” atau “Jaminan” menyatakan suatu kepastian ataupun
kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality
Assurance (QA) menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses
pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah
ditentukan.
Quality Assurance merupakan suatu
pendekatan yang berbasis PROSES (process base approach) yang tujuan utamanya
adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning) hingga
tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan
ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan
serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Quality Assurance adalah proses
yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi
dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami
persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan
standar kualitas yang diinginkan tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan
pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang
diinginkan tersebut.
Quality Assurance adalah proses :
- menjalankan apa yang sudah ditetapkan dan direncanakan
- - mengawal
strategi pencapaian kualitas supaya berjalan sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan
- -mengevaluasi
pelaksanaan apakah sesuai dengan rencana strategi pencapaian kualitas dalam
batas toleransi yang dapat diterima
- - identifikasi dan pencegahan/antisipasi masalah
- verifikasi keselarasan pelaksanaan pekerjaan dari pemenuhan kualitas, biaya dan waktu terhadap rencana
Tambahkan teks |
Tambahkan teks |
Quality Assurance diharapkan
memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
a. sebagai proses menjalankan apa yang sudah ditetapkan dan direncanakan
b. sebagai proses mengawal strategi pencapaian kualitas supaya berjalan sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan, supay memenuhi persyaratan pengujian dan
evaluasinya serta memenuhi metoda pelaksanaan yang baik, dengan urutan kerja
yang benar dan kelengkapan material, alat dan sumber daya manusia yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan
c. sebagai proses mengevaluasi pelaksanaan apakah sesuai dengan rencana
strategi pencapaian kualitas dalam batas toleransi yang dapat diterima
d. sebagai proses identifikasi dan pencegahan/antisipasi masalah yang mungkin
timbul dari kondisi lokasi kerja, material, alat dan sumber daya manusia
yang ada serta melakukan evaluasi dan antisipasi problem dengan mengacu pada
strategi yang telah direncanakan
sebelumnya
e. sebagai fungsi memberikan verifikasi keselarasan pelaksanaan pekerjaan dari
pemenuhan kualitas, biaya dan waktu terhadap rencana
Teknik
dan Alat Quality Assurance
Terdapat tiga teknik ataupun alat
yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu Quality Audit,
Process Analysis, Quality Management and Control Tools.
Dalam Quality Audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak
ketiga eksternal (bukan dari internal perusahaan) akan melakukan peninjauan
proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan
perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur
atau proses maka perusahaan yang bersangkutan (perusahaan yang diaudit) diminta
untuk melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action). Pihak ketiga dari
eksternal tersebut juga akan memberikan saran-saran untuk perbaikan pada
proses-prosesnya. Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah
disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan
diikuti oleh pihak yang bersangkutan.
Process Analysis adalah menganalisis setiap
proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun
proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar
penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
Quality Management dan Control
Tools mencakup berbagai
teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan,
pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.
Contoh alat-alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti
Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya.
Perbedaan
Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)
Berikut ini adalah beberapa
perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance.
- Quality Assurance (QA) fokus pada
pencegahan cacat sedangkan Quality Control (QC) fokus pada identifikasi
atau menemukan cacat.
- Di Quality Assurance (QA), kita mencari
cara yang paling efektif untuk menghindari cacat sedangkan di Quality
Control (QC) kita untuk berusaha untuk mendeteksi kecacatan dan kemudian
mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik.
- Quality Assurance (QA) adalah proses
pro-aktif sedangkan Quality Control (QC) adalah proses reaktif.
- Quality Assurance (QA) merupakan
pendekatan berdasarkan proses (process base approach) sedangkan Quality
Control (QC) merupakan pendekatan berdasarkan produk (product base
approach).
- Quality Assurance (QA) melibatkan proses
dalam menangani masalah kualitas sedangkan Quality Control (QC) melakukan
verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri (pada produknya).
- Kualitas Audit (Quality Audit) merupakan
salah satu contoh proses pada Quality Assurance (QA) sedangkan Inspeksi
dan Pengujian (testing) terhadap produk merupakan contoh proses pada
Quality Control (QC).
Manfaat
Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)
Berikut ini adalah beberapa manfaat
adanya Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di industri
manufakturing.
- Menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi.
- Menghindari pemborosan (waste).
- Meningkatkan efisiensi operasional.
- Memberikan kepuasan pada pelanggan.
- Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan
perusahaan dalam segi finansial maupun waktu.
- Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik
dengan kualitas yang tinggi.
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar